
Film The Royal Hotel akan dirilis pada bulan Oktober 2023 ini. Tak asing dengan nama Hugo Weaving? Aktor yang terkenal lewat perannya dalam beberapa film Box Office macam The Matrix, V For Vendeta, dan lain-lain, kini akan ikut serta dalam film bergenre psikologi thriller arahan sutradara Kitty Green. Film ini awalnya berjudul “The Outpost” dan mengambil lokasi syuting di area pertambangan di pelosok Australia Barat.
Sinopsis Film The Royal Hotel (2023)
Film The Royal Hotel bercerita tentang dua orang sahabat Amerika, Hanna (Garner) dan Liv (Henwick), yang sedang backpacking di Australia. Setelah kehabisan uang, Liv, yang mencari petualangan, membujuk Hanna untuk mengambil pekerjaan sementara di balik bar di sebuah pub bernama “The Royal Hotel” di sebuah kota pertambangan terpencil di Outback.
Hanna yang awalnya ragu akhirnya setuju, dan mereka berdua pindah ke pub. Di sana, mereka segera menyadari bahwa mereka telah terjebak dalam dunia yang keras dan berbahaya. Penduduk kota, yang sebagian besar adalah pria, sering kali kasar dan agresif terhadap wanita. Hanna dan Liv mulai merasa tidak aman dan terisolasi.
Keadaan semakin buruk ketika Hanna mulai terlibat dalam hubungan romantis dengan salah satu penduduk kota, seorang pria bernama Luke (Wallace). Luke adalah pria yang manipulatif dan kasar, dan dia mulai mengendalikan kehidupan Hanna.
Liv, yang melihat apa yang terjadi pada Hanna, mencoba untuk membantunya, tetapi Hanna menolak bantuannya. Dia merasa terjebak dalam hubungan dengan Luke dan tidak tahu bagaimana cara keluar.
Pemain Film The Royal Hotel
- Julia Garner sebagai Hanna
- Jessica Henwick sebagai Liv
- Toby Wallace sebagai Luke
- Hugo Weaving sebagai Billy
- Ursula Yovich sebagai Carol
- Daniel Henshall sebagai Dolly
- James Frecheville sebagai Teeth
- Herbert Nordrum sebagai Torsten
Cerita film The Royal Hotel sendiri ternyata berdasarkan penuturan dari sang sutradara tentang apa yang dialaminya saat melakukan wisata bertema backpacking di Australia. The Royal Hotel ini merupakan genre baru baginya karena dua film sebelumnya bergenre dokumenter.
Tinggalkan Balasan